Apa Itu DDoS ? Jenis - Jenis DDoS, Contoh DDoS, dan Cara Kerja Serangan DDoS
Mengenal Serangan Cyber DDOS Attack: Ancaman di Era Digital
0

Apa Itu DDoS ? Jenis - Jenis DDoS, Contoh DDoS, dan Cara Kerja Serangan DDoS

Mengenal Serangan Cyber DDOS Attack: Ancaman di Era Digital

Apa yang dimaksud dengan Serangan DDoS? Jenis, Contoh, dan Cara Kerjanya

Mengenal Serangan Cyber DDOS Attack: Ancaman di Era Digital. Di era digital yang semakin canggih, serangan siber menjadi ancaman yang tidak bisa diabaikan. Salah satu serangan yang paling ditakuti oleh banyak perusahaan dan individu adalah DDOS Attack. Namun, apa sebenarnya DDOS Attack itu? Bagaimana cara kerjanya, dan apa saja dampak yang bisa ditimbulkan? Mari kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini.

Apa Itu DDOS Attack?

DDOS adalah singkatan dari Distributed-Denial-of-Service, yaitu serangan yang bertujuan untuk membuat layanan online tidak dapat diakses. Serangan ini dilakukan dengan cara membanjiri server dengan lalu lintas yang sangat besar. Ini menyebabkan server kewalahan dan tidak dapat melayani permintaan pengguna.

DDOS berbeda dengan serangan DOS karena melibatkan banyak sumber atau perangkat yang terinfeksi malware, disebut botnet. Botnet ini bekerja bersama-sama untuk menyerang target yang sama secara bersamaan.

Contoh Kasus Nyata Serangan DDoS

Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang bahaya DDoS, berikut adalah beberapa contoh serangan DDoS terkenal yang pernah terjadi:

a. Serangan DDoS pada GitHub (2018)

Pada Februari 2018, GitHub, sebuah platform populer untuk hosting kode, menjadi target salah satu serangan DDoS terbesar yang pernah tercatat. Serangan ini mencapai puncaknya pada 1,35 terabit per detik (Tbps), yang merupakan volume data yang sangat besar. Meskipun begitu, GitHub berhasil mengatasi serangan ini dalam waktu sekitar 20 menit berkat bantuan layanan mitigasi DDoS dari Akamai Prolexic.

b. Serangan DDoS pada Dyn (2016)

Serangan DDoS pada perusahaan penyedia layanan DNS, Dyn, yang terjadi pada Oktober 2016, menjadi salah satu serangan yang paling merusak. Serangan ini menyebabkan gangguan pada banyak situs web terkenal, termasuk Twitter, Netflix, Reddit, dan CNN. Serangan tersebut dilakukan menggunakan botnet Mirai, yang terdiri dari perangkat IoT yang telah diretas. Mirai memanfaatkan kelemahan pada perangkat seperti kamera keamanan dan router untuk mengirimkan lalu lintas dalam jumlah besar ke server Dyn, menyebabkan kerusakan luas.

c. Serangan DDoS pada Estonia (2007)

Pada tahun 2007, Estonia mengalami serangan DDoS yang terkoordinasi selama tiga minggu, yang menyebabkan gangguan pada sektor-sektor penting seperti pemerintahan, media, dan bank. Serangan ini terjadi setelah ketegangan politik antara Estonia dan Rusia, dan dianggap sebagai salah satu contoh awal dari serangan siber berskala besar yang diduga didukung oleh negara. Serangan ini memaksa Estonia untuk menonaktifkan akses ke beberapa situs web internasional sebagai langkah pencegahan.

d. Serangan DDoS pada Cloudflare (2020)

Cloudflare, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan mitigasi DDoS, mengalami serangan DDoS besar pada bulan Juli 2020. Serangan ini, yang mencapai puncaknya pada 754 juta paket per detik (PPS), menargetkan infrastruktur inti Cloudflare. Meskipun serangan ini sangat besar, Cloudflare berhasil mempertahankan layanannya tetap online dan melindungi pelanggan dari dampak negatif.

Tipe-Tipe Serangan DDOS

Ada beberapa tipe serangan DDOS yang umum terjadi, di antaranya:

a. Serangan Volume-Based

Serangan ini bertujuan untuk membanjiri bandwidth target dengan lalu lintas data yang sangat besar. Ini menyebabkan jaringan menjadi padat dan tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah. Contohnya adalah UDP floods dan ICMP floods.

b. Serangan Protocol-Based

Serangan ini menargetkan sumber daya jaringan dengan cara mengeksploitasi kelemahan pada protokol jaringan. Biasanya, serangan ini ditujukan untuk membanjiri server atau perangkat lain dengan permintaan palsu. Contohnya adalah SYN floods dan Ping of Death.

c. Serangan Application Layer

Serangan ini menargetkan aplikasi atau layanan yang berjalan di server. Serangan ini lebih sulit dideteksi karena menyerang aplikasi dengan permintaan yang terlihat sah. Namun, dilakukan dalam jumlah besar sehingga menyebabkan aplikasi tidak dapat berfungsi. Contohnya adalah HTTP floods dan Slowloris.

Cara Kerja Serangan DDOS

DDOS Attack dimulai dengan penyerang yang menginfeksi banyak perangkat dengan malware. Perangkat yang terinfeksi ini menjadi bagian dari botnet yang dikendalikan oleh penyerang.

Ketika serangan dimulai, penyerang menginstruksikan botnet untuk mengirimkan permintaan besar ke server target. Server target menjadi kewalahan dan tidak dapat menangani permintaan. Akibatnya, server mengalami downtime dan tidak bisa diakses oleh pengguna yang sah.

4. Dampak dan Kerugian Akibat Serangan DDOS

Serangan DDOS bisa menimbulkan kerugian besar, baik dari segi finansial maupun reputasi. Beberapa dampak dan kerugian yang mungkin terjadi antara lain:

a. Downtime Layanan

Server yang menjadi target DDOS mengalami downtime yang berkepanjangan. Pengguna tidak dapat mengakses layanan tersebut. Ini bisa menyebabkan hilangnya pendapatan, terutama bagi perusahaan yang bergantung pada layanan online.

b. Biaya Pemulihan

Setelah serangan, perusahaan mungkin perlu mengeluarkan biaya besar untuk memulihkan sistem. Mereka juga harus memastikan serangan serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

c. Kerugian Reputasi

Serangan DDOS bisa merusak reputasi perusahaan. Ini terutama jika layanan tidak tersedia dalam waktu lama. Pengguna mungkin kehilangan kepercayaan dan beralih ke layanan lain yang dianggap lebih aman.

Cara Mencegah dan Mengatasi Serangan DDOS

Mencegah serangan DDOS tidak mudah. Namun, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan risiko dan dampaknya:

a. Meningkatkan Kapasitas Bandwidth

Meningkatkan kapasitas bandwidth membuat server lebih kuat. Ini mengurangi kemungkinan downtime akibat serangan volume-based.

b. Menggunakan Layanan Mitigasi DDOS

Penyedia layanan cloud dan hosting menawarkan layanan mitigasi DDOS. Layanan ini mendeteksi dan memblokir lalu lintas mencurigakan sebelum mencapai server target.

c. Memperkuat Keamanan Jaringan

Keamanan jaringan bisa diperkuat dengan firewall, IDS, dan IPS. Ini membantu mendeteksi dan mencegah serangan DDOS.

d. Monitoring dan Analisis

Monitoring dan analisis lalu lintas jaringan rutin membantu mengidentifikasi potensi serangan. Ini mencegah masalah besar.

Dengan memahami contoh-contoh kasus nyata ini, kita bisa lebih menyadari betapa seriusnya ancaman serangan DDoS. Ancaman ini tidak hanya dapat menimbulkan kerugian finansial, tetapi juga dapat mengganggu infrastruktur penting dan merusak reputasi organisasi. Oleh karena itu, penting untuk terus memperbarui strategi keamanan dan memanfaatkan layanan mitigasi yang efektif untuk melindungi diri dari serangan semacam ini.

Comments

Harap Tidak Menggunakan Link, Spam, Dan Malware

Contact Form